Tuesday, October 11, 2022

 


Apa Itu CMS? Pengertian CMS, Fungsi, dan Manfaatnya


CMS adalah software yang memudahkan Anda dalam membuat web karena tidak memerlukan coding sama sekali. Platform ini sangat user-friendly, terutama bagi pengguna yang baru pertama kali membuat website.

Bila tidak menggunakan CMS, maka Anda harus menguasai bahasa pemrograman. Bahkan untuk mengupload konten ke server pun harus dengan cara manual.

Website modern terdiri atas dua bagian utama, yaitu front-end dan back-end. Front-end adalah bagian situs yang dapat dilihat dan diakses oleh visitor, misalnya blog post, gambar, video, halaman Tentang Kami dan Hubungi Kami, formulir newsletter, dan lain sebagainya. Bagian tekstualnya ditampilkan dengan bahasa markup standar yang disebut HTML, sedangkan desain ditambahkan dengan CSS dan JavaScript.

Sementara itu, bagian back-end-nya meliputi database dan fungsionalitas website. Konten disimpan ke dalam database dan di-push dari back-end ke front-end setiap kali user mengakses halaman web. Fungsionalitas back-end dapat ditulis dalam bahasa pemrograman yang berbeda-beda, misalnya PHP, Python, JavaScript, dan lain sebagainya.

Jika menggunakan CMS, maka Anda tak perlu lagi menuliskan kode front-end atau back-end. Aplikasi ini user friendly sehingga dapat dipasangkan dengan mudah di web browser. Di sistem manajemen konten, Anda dapat menggunakan editor konten untuk membuat post, halaman, toko online, dan bahkan mengonlinekan (push) semua konten. Bahkan Anda juga bisa mengonfigurasikan pengaturan dengan bantuan menu drop-down, check box, dan kontrol lainnya. Berikut tampilan editor konten WordPress.


Dengan CMS, Anda tidak perlu lagi mengupload konten secara manual karena seluruh proses teknisnya dilakukan secara otomatis oleh platform ini. Apabila konten sudah siap dionlinekan, klik Publish dan konten akan langsung muncul di halaman situs.

Plugin, Tema, dan Ekstensi

Sebagian besar CMS memberi kesempatan kepada para penggunanya untuk menambahkan fungsionalitas ke situs dalam bentuk ekstensi, plugin, dan tema. Secara default, dengan sistem manajemen konten, Anda dapat membuat post dan halaman serta mendesain seuruh tampilan website.

Fitur tambahan, misalnya optimasi mesin pencari, keamanan, newsletter, dan formulir kontak atau galeri gambar, harus diinstall secara terpisah. Alasannya adalah setiap pemilik website memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda, dan hal ini memengaruhi pemilihan fitur yang akan dipakai.

Bahasa pemrograman tidak dibutuhkan ketika Anda hendak mengaktifkan plugin atau ekstensi. Dua tool ini bisa diinstall secara langsung dari CMS hanya dalam beberapa kali klik saja. Ada banyak pilihan plugin dan ekstensi gratis. Namun, jika menginginkan tool yang premium, maka Anda harus mengeluarkan sejumlah biaya.

Sebagai contoh, WordPress menyediakan ribuan plugin gratis di dalam official plugin repository-nya. Yoast SEO, W3 Total Cache, WooCommerce, dan WordFence Security adalah contoh plugin WordPress terpopuler dan paling banyak diinstall serta digunakan. Adapun plugin yang digunakan untuk mengintegrasikan situs dengan tool eksternal, misalnya MailChimp, PayPal, Eventbrite, dan sosial media seperti Facebook dan Twitter.

Sistem Manajemen Konten (CMS) Populer

Saat ini ada banyak sekali CMS yang bisa Anda pilih. Masing-masing sistem manajemen konten menyasar user dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi, siapa pun Anda pasti akan menemukan CMS yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda dan juga website. Berikut beberapa sistem manajemen konten terpopuler yang ada di pasaran.



Sampai saat ini, WordPress telah berhasil mengukuhkan kedudukannya sebagai CMS nomor satu. Berdasarkan data statistik BuiltWith, sistem manajemen konten yang bersifat open source ini menjadi platform bagi lebih dari 30% website di seluruh dunia. Pada saat kemunculannya, WordPress hanyalah sebuah platform blog sederhana.

Namun dengan cepat, CMS ini menjadi platform bagi semua jenis website mulai dari portofolio online hingga situs bisnis dan toko online. Berkat fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya, WordPress menjadi populer di antara platform CMS lainnya. Di dalam WordPress terdapat ribuan tema dan plugin yang dapat Anda pilih untuk memodifikasi situs sesuai keinginan dan kebutuhan Anda.


Kelebihan dan Kekurangan CMS

CMS adalah pilihan yang ideal dan tepat untuk pemilik website. Namun, CMS juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut beberapa kelebihan dan kekuranganya.

Kelebihan:

  • Dengan CMS, Anda tidak memerlukan bahasa pemrograman untuk membuat dan mengelola website.
  • CMS beserta tema, plugin, dan ekstensi terkait mudah diinstall dan diupdate.
  • Tersedia ratusan hingga ribuan tema mentahan (pre-designed).
  • Dengan plugin atau ekstensi, Anda dapat menambahkan bahkan membuat beragam fitur, seperti SEO, keamanan, newsletter, social media buttons, dan toko online.
  • Salah satu fungsi CMS  adalah menyediakan fitur manajemen user. Anda bisa dengan cepat setup berbagai role user, seperti subscriber, author, editor, dan administrator.
  • Sebagian besar CMS memiliki komunitas online yang di dalamnya menyertakan forum bantuan, chat online, channel Slack, forum grup atau komunitas, dan lain sebagainya.
  • CMS menyediakan berbagai artikel dan tutorial terkait platform dan segala yang ada di dalamnya. Anda bisa membaca sejumlah panduan online, halaman FAQ, deskripsi tema dan plugin, tutorial, dan menonton video.
  • Kebanyakan CMS bisa diinstall secara gratis. Jadi, Anda hanya perlu membeli domain dan paket hosting murah saja.

Kelemahan:

  • Terkadang, hampir semua tampilan tema mentahan (pre-designed) terlihat sama. Meskipun dapat dikustomisasi, jika tema yang dipilih itu populer, maka risikonya tampilan website Anda sama dengan tampilan situs lain.
  • Fleksibilitas CMS masih kurang jika dibandingkan dengan website yang dibuat dari awal secara manual menggunakan coding. Apabila Anda menghendaki fitur yang unik, maka mau tak mau Anda harus menyewa jasa programmer untuk membuat dan mengaktifkannya.
  • Biasanya website yang menggunakan CMS populer berisiko tinggi terhadap serangan hacker. Untungnya, ancaman terhadap keamanan ini dapat diminimalisir dengan menginstall plugin yang tepat.
  • CMS memengaruhi waktu loading website. Umumnya, website yang dibuat dengan CMS memiliki kecepatan loading yang lebih lamban daripada website yang dibuat secara manual menggunakan coding. Untuk mempercepat waktu loading, Anda harus menginstall plugin dan ekstensi tambahan.















Apa Itu CMS? Pengertian CMS, Fungsi, dan Manfaatnya

Apa Itu CMS? Pengertian CMS, Fungsi, dan Manfaatnya

Meski sering berselancar di internet, tidak semua orang mengetahui dan memahami dengan benar apa itu CMS. Sistem Manajemen Konten atau yang biasa disingkat CMS adalah sebuah software yang diaktifkan di browser dan memungkinkan usernya untuk membuat, mengelola, dan memodifikasikan website beserta kontennya tanpa harus menguasai bahasa pemrograman terlebih dulu.

Sistem manajemen konten ini menyediakan antarmuka pengguna grafis agar Anda dapat mengelola setiap aspek website. Anda bisa membuat dan mengedit konten, menambahkan gambar dan video, dan setup keseluruhan desain atau tampilan situs. WordPress, Magento, dan Drupal adalah tiga contoh CMS terpopuler di pasaran.

Bagaimana Cara Kerja CMS?

CMS adalah software yang memudahkan Anda dalam membuat web karena tidak memerlukan coding sama sekali. Platform ini sangat user-friendly, terutama bagi pengguna yang baru pertama kali membuat website.

Bila tidak menggunakan CMS, maka Anda harus menguasai bahasa pemrograman. Bahkan untuk mengupload konten ke server pun harus dengan cara manual.

Website modern terdiri atas dua bagian utama, yaitu front-end dan back-end. Front-end adalah bagian situs yang dapat dilihat dan diakses oleh visitor, misalnya blog post, gambar, video, halaman Tentang Kami dan Hubungi Kami, formulir newsletter, dan lain sebagainya. Bagian tekstualnya ditampilkan dengan bahasa markup standar yang disebut HTML, sedangkan desain ditambahkan dengan CSS dan JavaScript.

Sementara itu, bagian back-end-nya meliputi database dan fungsionalitas website. Konten disimpan ke dalam database dan di-push dari back-end ke front-end setiap kali user mengakses halaman web. Fungsionalitas back-end dapat ditulis dalam bahasa pemrograman yang berbeda-beda, misalnya PHP, Python, JavaScript, dan lain sebagainya.

Jika menggunakan CMS, maka Anda tak perlu lagi menuliskan kode front-end atau back-end. Aplikasi ini user friendly sehingga dapat dipasangkan dengan mudah di web browser. Di sistem manajemen konten, Anda dapat menggunakan editor konten untuk membuat post, halaman, toko online, dan bahkan mengonlinekan (push) semua konten. Bahkan Anda juga bisa mengonfigurasikan pengaturan dengan bantuan menu drop-down, check box, dan kontrol lainnya. Berikut tampilan editor konten WordPress:

Apa itu CMS? Editor Post WordPress

Dengan CMS, Anda tidak perlu lagi mengupload konten secara manual karena seluruh proses teknisnya dilakukan secara otomatis oleh platform ini. Apabila konten sudah siap dionlinekan, klik Publish dan konten akan langsung muncul di halaman situs.

Plugin, Tema, dan Ekstensi

Sebagian besar CMS memberi kesempatan kepada para penggunanya untuk menambahkan fungsionalitas ke situs dalam bentuk ekstensi, plugin, dan tema. Secara default, dengan sistem manajemen konten, Anda dapat membuat post dan halaman serta mendesain seuruh tampilan website.

Fitur tambahan, misalnya optimasi mesin pencari, keamanan, newsletter, dan formulir kontak atau galeri gambar, harus diinstall secara terpisah. Alasannya adalah setiap pemilik website memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda, dan hal ini memengaruhi pemilihan fitur yang akan dipakai.

Bahasa pemrograman tidak dibutuhkan ketika Anda hendak mengaktifkan plugin atau ekstensi. Dua tool ini bisa diinstall secara langsung dari CMS hanya dalam beberapa kali klik saja. Ada banyak pilihan plugin dan ekstensi gratis. Namun, jika menginginkan tool yang premium, maka Anda harus mengeluarkan sejumlah biaya.

Sebagai contoh, WordPress menyediakan ribuan plugin gratis di dalam official plugin repository-nya. Yoast SEO, W3 Total Cache, WooCommerce, dan WordFence Security adalah contoh plugin WordPress terpopuler dan paling banyak diinstall serta digunakan. Adapun plugin yang digunakan untuk mengintegrasikan situs dengan tool eksternal, misalnya MailChimp, PayPal, Eventbrite, dan sosial media seperti Facebook dan Twitter.

Sistem Manajemen Konten (CMS) Populer

Saat ini ada banyak sekali CMS yang bisa Anda pilih. Masing-masing sistem manajemen konten menyasar user dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi, siapa pun Anda pasti akan menemukan CMS yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda dan juga website. Berikut beberapa sistem manajemen konten terpopuler yang ada di pasaran.

WordPress.org

Pengertian CMS WordPress

Sampai saat ini, WordPress telah berhasil mengukuhkan kedudukannya sebagai CMS nomor satu. Berdasarkan data statistik BuiltWith, sistem manajemen konten yang bersifat open source ini menjadi platform bagi lebih dari 30% website di seluruh dunia. Pada saat kemunculannya, WordPress hanyalah sebuah platform blog sederhana.

Namun dengan cepat, CMS ini menjadi platform bagi semua jenis website mulai dari portofolio online hingga situs bisnis dan toko online. Berkat fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya, WordPress menjadi populer di antara platform CMS lainnya. Di dalam WordPress terdapat ribuan tema dan plugin yang dapat Anda pilih untuk memodifikasi situs sesuai keinginan dan kebutuhan Anda.

Perlu diketahui, yang kami sebutkan dalam artikel ini adalah WordPress.org, dan bukannya WordPress.com. Untuk mengetahui perbedaannya, silakan baca artikel WordPress.com vs WordPress.org.

WordPress Hosting Murah

Drupal

Drupal adalah CMS yang ditujukan untuk kalangan profesional, dan biasanya digunakan oleh perusahaan. NASA, Tesla, Sony Music, Nokia, dan bisnis ternama lainnya memilih Drupal sebagai sistem manajemen konten mereka.

Drupal menjamin kecepatan waktu loading yang sangat baik dan juga tingkat keamanan yang tidak mudah disusupi oleh cyber crime. Drupal menyediakan module bawaan untuk memaksimalkan fungsi serta tampilan website Anda serta dapat terintegrasi dengan berbagai tool analytics, marketing, dan eCommerce.

Sistem manajemen konten Drupal

Drupal Hosting

PrestaShop

Sistem manajemen konten terpopuler lainnya adalah PrestaShop yang banyak digunakan untuk membuat toko online. Saat ini terdapat sekitar 270.000 pengusaha yang memanfaatkan jasa PrestaShop. Apa pun jenis usaha Anda, baik yang sederhana maupun medium, PrestaShop adalah pilihan terbaik yang layak dipertimbangkan.

Dengan platform ini, Anda dapat membuat toko online, mengkustomisasi desainnya, dan mengupload produk. Sedikit informasi, PrestaShop selalu mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku. Maka dari itu, Anda dapat mengonfigurasikan pajak berdasarkan daerah atau negara Anda tinggal, menentukan proses checkout yang sesuai dengan aturan yang berlaku, dan masih banyak lagi.







Apa Itu CMS? Pengertian CMS, Fungsi, dan Manfaatnya

Apa Itu CMS? Pengertian CMS, Fungsi, dan Manfaatnya

Meski sering berselancar di internet, tidak semua orang mengetahui dan memahami dengan benar apa itu CMS. Sistem Manajemen Konten atau yang biasa disingkat CMS adalah sebuah software yang diaktifkan di browser dan memungkinkan usernya untuk membuat, mengelola, dan memodifikasikan website beserta kontennya tanpa harus menguasai bahasa pemrograman terlebih dulu.

Sistem manajemen konten ini menyediakan antarmuka pengguna grafis agar Anda dapat mengelola setiap aspek website. Anda bisa membuat dan mengedit konten, menambahkan gambar dan video, dan setup keseluruhan desain atau tampilan situs. WordPress, Magento, dan Drupal adalah tiga contoh CMS terpopuler di pasaran.

Bagaimana Cara Kerja CMS?

CMS adalah software yang memudahkan Anda dalam membuat web karena tidak memerlukan coding sama sekali. Platform ini sangat user-friendly, terutama bagi pengguna yang baru pertama kali membuat website.

Bila tidak menggunakan CMS, maka Anda harus menguasai bahasa pemrograman. Bahkan untuk mengupload konten ke server pun harus dengan cara manual.

Website modern terdiri atas dua bagian utama, yaitu front-end dan back-end. Front-end adalah bagian situs yang dapat dilihat dan diakses oleh visitor, misalnya blog post, gambar, video, halaman Tentang Kami dan Hubungi Kami, formulir newsletter, dan lain sebagainya. Bagian tekstualnya ditampilkan dengan bahasa markup standar yang disebut HTML, sedangkan desain ditambahkan dengan CSS dan JavaScript.

Sementara itu, bagian back-end-nya meliputi database dan fungsionalitas website. Konten disimpan ke dalam database dan di-push dari back-end ke front-end setiap kali user mengakses halaman web. Fungsionalitas back-end dapat ditulis dalam bahasa pemrograman yang berbeda-beda, misalnya PHP, Python, JavaScript, dan lain sebagainya.

Jika menggunakan CMS, maka Anda tak perlu lagi menuliskan kode front-end atau back-end. Aplikasi ini user friendly sehingga dapat dipasangkan dengan mudah di web browser. Di sistem manajemen konten, Anda dapat menggunakan editor konten untuk membuat post, halaman, toko online, dan bahkan mengonlinekan (push) semua konten. Bahkan Anda juga bisa mengonfigurasikan pengaturan dengan bantuan menu drop-down, check box, dan kontrol lainnya. Berikut tampilan editor konten WordPress:

Apa itu CMS? Editor Post WordPress

Dengan CMS, Anda tidak perlu lagi mengupload konten secara manual karena seluruh proses teknisnya dilakukan secara otomatis oleh platform ini. Apabila konten sudah siap dionlinekan, klik Publish dan konten akan langsung muncul di halaman situs.

Plugin, Tema, dan Ekstensi

Sebagian besar CMS memberi kesempatan kepada para penggunanya untuk menambahkan fungsionalitas ke situs dalam bentuk ekstensi, plugin, dan tema. Secara default, dengan sistem manajemen konten, Anda dapat membuat post dan halaman serta mendesain seuruh tampilan website.

Fitur tambahan, misalnya optimasi mesin pencari, keamanan, newsletter, dan formulir kontak atau galeri gambar, harus diinstall secara terpisah. Alasannya adalah setiap pemilik website memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda, dan hal ini memengaruhi pemilihan fitur yang akan dipakai.

Bahasa pemrograman tidak dibutuhkan ketika Anda hendak mengaktifkan plugin atau ekstensi. Dua tool ini bisa diinstall secara langsung dari CMS hanya dalam beberapa kali klik saja. Ada banyak pilihan plugin dan ekstensi gratis. Namun, jika menginginkan tool yang premium, maka Anda harus mengeluarkan sejumlah biaya.

Sebagai contoh, WordPress menyediakan ribuan plugin gratis di dalam official plugin repository-nya. Yoast SEO, W3 Total Cache, WooCommerce, dan WordFence Security adalah contoh plugin WordPress terpopuler dan paling banyak diinstall serta digunakan. Adapun plugin yang digunakan untuk mengintegrasikan situs dengan tool eksternal, misalnya MailChimp, PayPal, Eventbrite, dan sosial media seperti Facebook dan Twitter.

Sistem Manajemen Konten (CMS) Populer

Saat ini ada banyak sekali CMS yang bisa Anda pilih. Masing-masing sistem manajemen konten menyasar user dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi, siapa pun Anda pasti akan menemukan CMS yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda dan juga website. Berikut beberapa sistem manajemen konten terpopuler yang ada di pasaran.

WordPress.org

Pengertian CMS WordPress

Sampai saat ini, WordPress telah berhasil mengukuhkan kedudukannya sebagai CMS nomor satu. Berdasarkan data statistik BuiltWith, sistem manajemen konten yang bersifat open source ini menjadi platform bagi lebih dari 30% website di seluruh dunia. Pada saat kemunculannya, WordPress hanyalah sebuah platform blog sederhana.

Namun dengan cepat, CMS ini menjadi platform bagi semua jenis website mulai dari portofolio online hingga situs bisnis dan toko online. Berkat fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya, WordPress menjadi populer di antara platform CMS lainnya. Di dalam WordPress terdapat ribuan tema dan plugin yang dapat Anda pilih untuk memodifikasi situs sesuai keinginan dan kebutuhan Anda.

Perlu diketahui, yang kami sebutkan dalam artikel ini adalah WordPress.org, dan bukannya WordPress.com. Untuk mengetahui perbedaannya, silakan baca artikel WordPress.com vs WordPress.org.

WordPress Hosting Murah

Drupal

Drupal adalah CMS yang ditujukan untuk kalangan profesional, dan biasanya digunakan oleh perusahaan. NASA, Tesla, Sony Music, Nokia, dan bisnis ternama lainnya memilih Drupal sebagai sistem manajemen konten mereka.

Drupal menjamin kecepatan waktu loading yang sangat baik dan juga tingkat keamanan yang tidak mudah disusupi oleh cyber crime. Drupal menyediakan module bawaan untuk memaksimalkan fungsi serta tampilan website Anda serta dapat terintegrasi dengan berbagai tool analytics, marketing, dan eCommerce.

Sistem manajemen konten Drupal

Drupal Hosting

PrestaShop

Sistem manajemen konten terpopuler lainnya adalah PrestaShop yang banyak digunakan untuk membuat toko online. Saat ini terdapat sekitar 270.000 pengusaha yang memanfaatkan jasa PrestaShop. Apa pun jenis usaha Anda, baik yang sederhana maupun medium, PrestaShop adalah pilihan terbaik yang layak dipertimbangkan.

Dengan platform ini, Anda dapat membuat toko online, mengkustomisasi desainnya, dan mengupload produk. Sedikit informasi, PrestaShop selalu mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku. Maka dari itu, Anda dapat mengonfigurasikan pajak berdasarkan daerah atau negara Anda tinggal, menentukan proses checkout yang sesuai dengan aturan yang berlaku, dan masih banyak lagi.


Bagaimana Cara Memilih Sistem Manajemen Konten yang Tepat?

Ada banyak hal yang harus Anda pertimbangkan pada saat memilih sistem manajemen konten. CMS yang berfungsi dengan baik di satu website belum tentu bisa tampil sempurna di website lain. Penting bagi Anda untuk terlebih dulu meminta saran dari orang-orang yang sudah berpengalaman. Selain itu, buatlah daftar sederhana yang memuat kebutuhan-kebutuhan pembuatan website sebelum membuat keputusan.

Berikut beberapa pertanyaan yang harus Anda jawab sebelum memilih CMS:

  1. Jenis atau tipe website seperti apa yang hendak Anda buat? Untuk membuat toko online, pilih CMS eCommerce, seperti WooCommerce atau Magento. Sementara itu, untuk blog atau bisnis kecil dan sederhana, WordPress bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda ingin membuat website untuk bisnis berskala medium, maka pilihlah Drupal.
  2. Desain seperti apa yang Anda inginkan? Sebelum memilih CMS, cari tahu dulu tema apa saja yang ditawarkannya dan bagaimana tampilannya. Apakah CMS yang dituju menyediakan tema yang ingin Anda install ke website?
  3. Fitur seperti apa yang Anda inginkan? Cari informasi sebanyak mungkin mengenai plugin atau ekstensi yang dimiliki, misalnya terkait keamanan, cachingmarketingsocial media sharing, iklan, dan SEO.
  4. Berapa banyak biaya yang Anda persiapkan untuk mengonlinekan website? Agar website muncul di internet dan juga search engine, maka Anda harus membeli domain dan web hosting terlebih dulu. Meskipun sebagian besar plugin, ekstensi, dan tema bisa diperoleh secara gratis, Anda harus membayar dengan sejumlah nominal jika menginginkan versi premiumnya. Hitung seluruh biaya yang akan Anda keluarkan setiap tahunnya.
  5. Apakah nantinya Anda ingin mengembangkan website yang sudah ada? Sebagai contoh, untuk membuat portofolio online, Anda harus memilih CMS yang menawarkan berbagai plugin khusus portofolio.

Sampai di sini Anda masih bingung CMS mana yang terbaik untuk dimiliki? Silakan baca artikel kami tentang platform CMS terbaik untuk membuat website.

Bagaimana Cara Menginstall dan Menggunakan CMS?

Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebelum menginstall dan menggunakan CMS. Pertama-tama, cari layanan web hosting yang menyediakan web server. Web server bertugas untuk menyimpan semua konten, file, dan database yang diperlukan oleh website.

CMS akan terus-menerus terkoneksi dengan server untuk mengupload dan mengunduh file kapan pun Anda menambahkan konten baru atau user mengakses website Anda melalui browser tertentu.

Pastikan juga layanan hosting yang dipilih mendukung CMS yang diinginkan. Sebagai contoh, Anda bisa berlangganan hosting WordPress Indonesia di Hostinger yang memberikan berbagai kemudahan untuk membuat website berbasis WordPress. Atau Anda juga bisa memilih hosting Cloud jika ingin menginstall berbagai CMS lain.

Setelah memilih layanan web hosting yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda, maka langkah selanjutnya adalah membuat dan mendaftarkan nama domain. Domain adalah nama website yang akan diketikkan orang-orang di kolom alamat browser.

Umumnya, domain dibeli secara terpisah dari paket hosting. Namun terkadang, Anda bisa mendapatkan domain gratis, misalnya dengan pembelian hosting Indonesia Premium dan Bisnis di Hostinger.

Selanjutnya, install dan aktifkan CMS melalui cpanel akun hosting Anda. Belakangan ini, banyak provider hosting, termasuk Hostinger, yang menawarkan CMS one-click setup. Secara keseluruhan, proses pemasangan CMS dilakukan secara otomatis dan hanya membutuhkan beberapa menit saja.

Setelah CMS berhasil diinstall dan dijalankan, buatlah website dengan nama domain yang telah didaftarkan, lalu tambahkan konten, kemudian kustomisasi tampilannya.




Magento

Magento adalah platform eCommerce populer yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan, seperti Samsung, Nike, dan Ford. Platform ini memiliki semua jenis fitur eCommerce yang dapat Anda manfaatkan untuk membuat toko online yang menarik dan kompleks.

Anda bisa membuat halaman produk dan pengiriman dengan tampilan profesional, mengelola inventoris, order (pesanan), pengiriman, dan masih banyak lagi. Dengan Magento, Anda juga bisa menambahkan kupon, landing page, serta melakukan campaign untuk up-sell dan cross-sell.

CMS Magento






























Apa itu Moodle, serta Kelebihan dan Kekurangan Moodle

Bagi sebagian besar orang mungkin belum familiar dengan moodle, apa itu moodle dan manfaatnya buat apa sih ? Pengertian moodle adalah salah satu CMS atau LMS yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran antara pendidikan atau dosen dan peserta didik atau mahasiswa, dan enaknya lagi moodle bisa digunakan secara online maupun offline.

Jika anda ingin menggunakannya moodle secara offline bisa menginstallnya di komputer server di sekolah atau universitas, lalu siswa dan guru bisa menggunakan moodle hanya di lingkup sekolah atau universitas, melalui jaringan LAN.

Namun jika anda ingin menggunakan moodle secara online, baik siswa maupun guru bisa menggunakan aplikasi pembelajaran online moodle ini dimana saja kapan saja, asal terkoneksi internet semua bisa mengaksesnya.

Apa itu Moodle?

Moodle sendiri merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment, adalah perangkat lunak yang di ciptakan secara gratis untuk media pembelajaran berbasis web menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. Yang mana bisa digunakan di komputer ataupun laptop, dan juga smartphone yang sudah terkoneksi internet.

Moodle termasuk salah satu e-learning yang mempunyai peminat sangat banyak, salah satu faktornya CMS ini sudah berskala internasional sehingga dari segi keamanan sudah baik, serta aplikasi ini benar-benar gratis, artinya semua orang bebas menggunakannya serta memodifikasi sesuai kebutuhan.

Dengan belajar menggunakan moodle anda bisa memberikan pembelajaran jarak jauh, kepada anak didik anda jika anda sebagai pendidik (guru). Dan dari sisi peserta didik bisa dengan mudah mengakses moodle menggunakan laptop ataupun smartphone masing-masing.

Kelebihan dan Kekurangan Moodle

Sama seperti pada aplikasi e-learning lainnya, pada dasarnya moodle pun juga mempunyai kekurangan dan kelebihan yang bisa anda jadikan pertimbangkan sebelum menggunakannya.

Kelebihan Moodle

Berikut adalah kelebihan moodle yang ada saat ini.

  1. Fitur moodle yang lengkap untuk sebuah proses pembelajaran online, sangat cocok digunakan di era sekarang.
  2. Pengguna bebas melakukan kustomisasi atau memodifikasi, dan caranya pun relatif mudah.
  3. Sistem pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
  4. Sistem jaringan dan juga keamanan yang dapat disetting sendiri.
  5. Ruang akses yang dapat dibatasi dengan jaringan yang dibuat. Karena masing masing pengguna memiliki hak akses yang berbeda.
  6. Memudahkan pendidik dan peserta didik dalam memberikan tugas dan mengerjakan tugas, sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan.

Kekurangan Moodle

Berikut ini adalah kekurangan moodle secara umum ditemui.

  1. Bagi sebagian orang, membutuhkan pemahaman yang lebih tentang sistem yang ada dan cara menggunakan moodle.
  2. Perlunya tenaga ahli IT bertugas sebagai administrator untuk memaintenance dan juga membangun system e-learningnya yang kompleks.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan tidak semua anggapan diatas sepenuhnya benar karena tiap orang mempunyai pemahaman yang berbeda-beda. Tapi yang perlu dipahami adalah dengan adanya moodle anda bisa memanfaatkan sebagai media aplikasi pembelajaran online jarak jauh.









No comments:

Post a Comment

TEKNOLOGI MASA DEPAN

                                   TEKNOLOGI MASA DEPAN             Teknologi masa depan yang akan membuatmu terkesima akan perubahan dunia...